Thursday, May 6, 2010

........

Tubuh kaku terduduk sorang.
Di tepi dinding putih
Dengan pelukkan di kaki yang bersilang
Mencari bahu-bahu untuk bersandar,
Tangan-tangan untuk dipegang bagi meredakan sakit-sakit,
Bibir-bibir pelontar kata yang bisa menampal harapan retak.
Telinga-telinga yang sedia menadahkan diri untuk diguna.
Dengar keluh, rintih, luah yang ada di dalam
Yang menggigil-gigil ingin keluar.
Tapi bila ditahan dan dihalang.
Ia mencucuk. Mencucuk dan mencucuk lagi.
Sakit.
Hingga mata ada air.
Bertakung.
Makin lama makin penuh.
melimpah.

No comments:

Post a Comment